Sabtu, 31 Mei 2014

Browse Manual » Wiring » » » » » » Meraup Untung dari Beternak Kalkun

Meraup Untung dari Beternak Kalkun

Beternak ayam memang hal yang biasa, tapi kalau ukuran ayamnya besar, seperti ayam kalkun atau disebut juga ayam Turkey, itu baru luar biasa. Karena meski ternak ayam Kalkun sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2009, hingga sekarang masih belum banyak pelaku-pelaku usaha yang tertarik untuk menggeluti ternak ayam Kalkun. 

Sehingga dari segi persaingan, nyaris tidak ada, kecuali untuk daerah Jawa Tengah dan Jogjakarta yang terbilang sudah cukup ada beberapa peternak Kalkun. Hal itulah yang membuat peluang usaha ternak kalkun masih sangat menjanjikan.

Alasan lain yang menjadikan ternak Kalkun masih sangat menjanjikan adalah potensi dari unggas itu sendiri yang ke depan dipandang akan menjadi konsumsi alternatif sebagai pengganti daging sapi dan kambing. Selain itu, penggemarnya juga semakin banyak, karena Kalkun yang memiliki bulu indah dengan tampilan yang eksotis juga dijadikan penghias taman.


Sebagai konsumsi alternatif, daging Kalkun tidak hanya enak, tapi juga bergizi tinggi dengan kadar kolesterol yang rendah.  Kandungan asam oleat (minyak zaitun) dan omega 6 yang cukup tinggi, sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung. Sementara minyak zaitun disamping dapat menambah cita rasa, juga bersifat anti inflamasi, membantu mengurangi rasa sakit dan mencegah serta mengurangi pembengkakan. 

Daging kalkun juga dapat meningkatkan vitalitas karena memiliki kadar zinc yang tinggi, mengandung selenium (anti kanker), dan vitamin B yang bermanfaat bagi proses pembentukan/perkembangan otot. Keunggulan lain yang bisa didapatkan dari beternak Kalkun adalah harga jual menjanjikan.

Berbeda dengan beternak unggas yang lain, baik usaha pembibitan maupun pembesaran kalkun ternyata sama-sama bisa memberi keuntungan yang sangat besar. Keuntungan tersebut dapat mencapai 79%. Hal tersebut terjadi karena mulai dari harga telur, anakan, sampai dengan indukan bernilai jual tinggi. Sebagai gambaran, harga sebutir telur kalkun dijual sebesar Rp.10.000/butir, harga anakan yang baru menetas Rp.35.000/ekor, sedang harga indukan mencapai Rp.1juta/pasang. 

Untuk harga indukan, sebenarnya berfariasi, tergantung dari jenis kelamin dan keindahan bulu. Kalkun betina memiliki harga lebih mahal sekitar Rp. 100.000 – Rp. 200.000 karena bisa menghasilkan anakan. Sementara untuk warna bulu, Kalkun yang berbulu  merah, cokelat polos dan putih polos biasanya lebih mahal.

Dengan harga jual yang cukup menjanjikan tersebut, peternak semakin diuntungkan karena biaya operasional dari beternak Kalkun terbilang tidak terlalu besar. Hal tersebut disebabkan karena biaya pakan yang murah dan pakan mudah didapat. Unggas yang usianya bisa sampai 20 tahun ini juga bisa dipelihara di segala daerah asalkan kebutuhan pakannya terpenuhi dengan baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar